KESADARAN BERBAHASA



Bahasa merupakan hasil aktivitas manusia. Maju mundurnya bahasa tergantung pada pemakainya. Kesadaran berbahasa tercermin pada tanggung jawab, sikap dan perasaan memiliki bahasa,yang akan melahirkan kemauan untuk membina dan membangun bahasanya.
Kesadaran berbahasa adalah sikap seseorang,baik secara sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama bertanggung jawab,sehingga menimbulkan rasa memiliki suatu bahasa,dengan demikian ia berkemauan untuk ikut membina dan mengembangkan bahasa tersebut.
Ciri-ciri kesadaran berbahasa :
a.         a. Sikap terhadap bahasa dan berbahasa
b.         b. Tanggung jawab bahasa dan berbahasa
c.         c. Rasa ikut memiliki bahasa
d.        d. Berkemauan membina dan mengembangkan bahasa
          Orang yang menguasai satu bahasa disebut monolingual, orang yang menguasai dua bahasa disebut bilingual,sedangkan orang yang menguasai lebih dari dua bahasa disebut multilingual. Orang Indonesia termasuk bilingual karena disamping menguasai bahasa ibunya, juga menguasai Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasionalnya. Kedua bahasa tersebut dijamin dalam UUD 1945. Setiap orang harus disadarkan untuk bertanggung jawab terhadap bahasa ibunya dan bahasa nasionalnya.
 Ciri orang yang bertanggung jawab terhadap suatu bahasa dan pemakaian bahasa adalah:
a.       a. Selalu berhati-hati menggunakan bahasa
b.       b. Tidak merasa senang melihat orang yang mempergunakan bahasa secara serampangan
c.        c. Memperingatkan pemakai bahasa kalau ternyata ia membuat kekeliruan
d.       d. Tertarik perhatiannya kalau orang menjelaskan hal yang berhubungan dengan bahasa
e.        e. Dapat mengoreksi pemakaian bahasa orang lain
f.          f. Berusaha menambah pengetahuan tentang bahasa tersebut
g.         g. Bertanya kepada ahlinya kalau menghadapi persoalan bahasa
Tanggung jawab berbahasa sangat diperlukan untuk menghindari salah pengertian. Tanggung jawab pemakai bahasa tidak hanya terbatas pada pemilihan kata dan kalimat yang baik, tapi juga mengenai cara pengucapan kata dan kalimat.
Sikap terhadap bahasa dan berbahasa dapat dilihat dari dua segi yaitu sikap positif dan sikap negatif. Sikap positif terhadap bahasa terlihat pada penampilan seseorang ketika menggunakan bahasa. Sikap positif terhadap bahasa dan berbahasa menghasilkan perasaan memiliki bahasa, namun perasaan memiliki ini tidak muncul karena pemberian. Rasa memiliki bahasa bisa muncul karena kesadaran berbahasa. Untuk menanamkan rasa memiliki bahasa, orang tidak boleh menganggap bahwa bahasa adalah miliknya pribadi.
Bukti keikutsertaan terlihat dari pemakaian bahasa yang tertib. Bukti keikutsertaan dalam pembinaan bahasa adalah dengan partisipasi informal dan partisipasi formal. Partisipasi informal dapat dilihat dari rasa hati-hati seseorang dalam berbicara atau menulis sehingga bahasanya terpelihara, tidak ada kesalahan jika dilihat segi kaidah bahasa. Partisipasi formal terlihat melalui kegiatan pembinaan melalui pertemuan formal seperti forum diskusi, lokakarya, seminar, musyawarah, kongres, musyawarah, kongres, konferensi baik pada tingkat lokal, regional, nasional maupun internasional yang khusus membahas persoalan kebahasaan.
Pemakai bahasa itu tidak semuanya diharapkan untuk berpartisipasi secara formal, tapi minimalnya dapat berpartisipasi secara informal dengan penuh kesadaran.






0 komentar:

Posting Komentar